Jenis dan Karateristik Limbah Keras Organik
Ciri-ciri karateristik limbah keras organik sebagai berikut:
Limbah keras organik memiliki sifat yang padat dan keras sehingga sulit diubah bentuknya. Secara umum, limbah jenis ini tidak membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan. Limbah keras organik biasanya berasal dari tumbuhan atau hewan yang memiliki struktur keras dan sulit diurai oleh mikroorganisme pembusuk.
Baca juga: Cara Migrasi Dari Mendeley ke Zotero Dengan File BibTex
Meskipun limbah keras organik sulit berubah bentuk, namun mikroorganisme masih dapat menguraikannya dengan cepat, tergantung pada ukuran dan kekerasan limbah tersebut. Sebagai contoh:
Oleh karena itu, limbah keras organik dapat diolah menjadi produk-produk bernilai seperti pulp dan kertas, biofuel, serta berbagai produk kerajinan tangan.
Baca juga: Karakter: Pengertian, Unsur, Jenis, dan Pembentuknya
Selain itu, pengolahan limbah keras organik menjadi pupuk organik atau bahan baku untuk industri juga dapat membantu mengurangi beban lingkungan akibat limbah.
Menjaga kesehatan lingkungan
Dengan pengelolaan yang baik, limbah organik dapat diolah menjadi produk yang tidak lagi menjadi sumber pencemaran dan bau tak sedap. Hal ini dapat membantu menjaga kesehatan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit.
Contoh Limbah Keras Organik
Contoh limbah keras organik yang umum dijumpai antara lain:
Contoh limbah organik
Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, berikut adalah contoh limbah organik yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari:
Sisa makanan termasuk golongan sampah organik karena sifatnya yang dapat didaur ulang menjadi kompos.
Adanya Limbah Organik dan Anorganik Adalah Penggolongan Limbah Berdasarkan
Limbah bisa diartikan sebagai bahan sisa dari pembuangan yang sudah tidak bisa dipakai atau diolah kembali.
Limbah menjadi hasil sisa produksi baik dari alam maupun aktivitas manusia di Bumi ini.
Jika tidak dikelola dengan baik, limbah menimbulkan resiko akan mencemari manusia dan mempengaruhi kehidupan manusia secara luas.
Berikut ini adalah karakteristik limbah secara keseluruhan.
Kayu bekas konstruksi
Kayu bekas konstruksi seperti papan dan balok kayu bisa menjadi limbah keras organik yang sulit terurai dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diurai oleh mikroorganisme.
Serabut kelapa merupakan limbah keras organik yang cukup sulit diuraikan karena memiliki struktur yang keras dan kuat. Namun, serabut kelapa ini dapat diolah menjadi bahan baku untuk produk kerajinan tangan seperti tas, tempat tidur, kursi, dan sebagainya.
Batang jagung juga termasuk limbah keras organik yang sulit terurai karena memiliki serat-serat yang cukup kuat. Namun, batang jagung ini dapat dijadikan bahan baku untuk industri pulp dan kertas.
Potongan kayu juga termasuk limbah keras organik yang sulit terurai. Namun, kayu ini dapat diolah menjadi berbagai produk seperti furnitur, produk kerajinan tangan, dan bahan bakar.
Kulit kacang-kacangan seperti kulit kacang almond, kulit kacang pistachio, dan kulit kacang tanah termasuk limbah keras organik yang sulit terurai. Namun, kulit kacang-kacangan ini dapat diolah menjadi bahan baku untuk berbagai produk, seperti tinta printer dan bahan perekat.
KOMPAS.com - Lingkungan tempat kita hidup tidak pernah terlepas dari masalah limbah, sebab setiap harinya aktivitas manusia pasti menghasilkan limbah.
Limbah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia, maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi.
Sejalan dengan definisi menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia.
Limbah dapat dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti, aktivitas pasar, industri, peternakan, pertanian, serta rumah tangga.
Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Berikut penjelasan mengenai limbah organik dan anorganik beserta perbedaanya:
Baca juga: Mengenal Prinsip Pengolahan Limbah dan Indikatornya
Jenis limbah yang mudah diuraikan atau mudah membusuk disebut limbah organik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik secara aerob maupun anaerob.
Pada dasarnya limbah organik adalah jenis limbah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik, maka dari itu limbah jenis ini dapat mudah terurai secara alami dengan bantuan mikroorganisme.
Namun, bukan berarti limbah organik bisa dibiarkan begitu saja. Ia tetap saja limbah yang perlu penananganan agar tidak memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Baca juga: Bahan dan Proses Limbah Organik
Limbah anorganik didefinisikan sebagai segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai serta sulit membusuk secara alami oleh mikroorganisme.
Penguraian limbah anorganik membutuhkan waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun, karena sifatnya yang tidak mudah terurai secara alami. Hal tersebut tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan serta bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi.
Baca juga: Pengertian Limbah Anorganik Lunak
Dilihat dari definisinya saja, kita sudah tahu bahwa limbah organik dan anorganik tentu memiliki perbedaan yang sangat berkebalikan.
Agar lebih dapat dipahami, berikut perbedaan limbah organik dan anorganik yang sudah terangkum dalam tabel di bawah ini:
Baca juga: Kriteria Parameter Limbah
Limbah organik terdiri dari dua jenis, di antaranya:
Baca juga: Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik
Limbah anroganik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Baca juga: Limbah Gas: Pengertian dan Contohnya
Kita pasti sering mendengar mengenai jenis-jenis limbah yang paling umum ditemukan adalah jenis limbah organik dan anorganik. Namun tidak semua orang mengetahui apa perbedaan antara kedua jenis limbah tersebut. Sekaligus adanya limbah organik dan anorganik adalah penggolongan limbah berdasarkan apa. Sebelum membahas kedua jenis limbah ini lebih jauh, ada baiknya untuk mengetahui mengenai pengertian limbah itu sendiri.
Menghasilkan energi terbarukan
Diolah menjadi energi terbarukan, seperti biogas dan biofuel, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Pengolahan limbah organik menjadi energi terbarukan juga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Karakteristik dari Limbah
Secara umum yang dikatakan limbah harus memiliki karakteristik ukuran yang mencapai mikro, sifatnya yang dinamis, memiliki penyebaran dengan dampak luas dan berjangka panjang.
Namun ada karakteristik lain dari limbah jika dilihat dari unsur fisik, kimia, dan biologinya.
Untuk unsur fisik dilihat dari bentuknya seperti kepadatan, baunya, suhu, dan warna limbah sendiri.
Sedangkan untuk unsur kimia tentunya dilihat dari berdasarkan kandungan bersifat kimiawi yang ada pada limbah.
Untuk unsur biologi sendiri dinilai dari seberapa besarnya pengaruh limbah pada kualitas air.
Terutama pada kualitas air sebagai air minum dan air bersih.
Dari karakteristik yang ada limbah ini, limbah dipisahkan menjadi beberapa jenis dan beberapa kategori.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis dan kategori limbah.
Bahan baku daur ulang
Dijadikan bahan baku daur ulang untuk menghasilkan produk baru, seperti pupuk organik, kompos, dan biochar. Daur ulang limbah organik dapat membantu mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Pengelolaan limbah organik dengan baik dapat membantu mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan mengurangi tekanan pada lingkungan.