Konsep Sapta Loka Sapta Petala
Admin gerokgak | 04 Februari 2019 | 13256 kali
Sapta Petala adalah 7 lapisan alam bawah yaitu neraka (bhurloka) untuk tempat roh, atma atau jiwa – jiwa terperosok dalam lingkungan yang tidak mengalami kebahagiaan dan kedamaian. Seperti disebutkan dalam kutipan Tri Loka, 7 lapisan – lapisan alambawah ini disebutkan sebagai berikut : LapisanAtala, sang jiwaakanlahir di alam ini karena dalam hidupnya diabaikan secara fisik maupun melalui perkataan hinaan, fitnah, penipuan, manipulasi, ajaran spiritual palsu, hasutan, dll. yang menyebabkan seseorang mengalami kesengsaraan berkepanjangan. Sumber kesengsaraan di alam ini adalah pikiran dan memory akan rasa marah, tersinggung, rasa sakitfisik, rasa bersalah, dll. Sumber kebahagiaan utama di alam ini adalah pikiran dan memory akan kasih sayang dan kebaikan yang pernah dilakukan. LapisanWitala, sang jiwa akan lahir di alam ini karena dalam hidupnya menyebabkan sekelompok orang mengalami kesengsaraan berkepanjangan. Misalnya saja (hanyacontoh) melakukan penipuan besar kepada sekelompok orang, mengeksploitasi tenaga kerja, dll, Dan sumber kesengsaraan di alam ini adalah pikiran dan memory akan berbagai keinginan-keinginan pikiran yang tidak terpenuhi seperti karir, pendidikan, rasa sayang dari anak-anak, dll. LapisanSutala, sang jiwa akan lahir di alam ini karena dalam hidupnya diabaikan secara fisik maupun melalui perkataan yang menyebabkan banyak orang mengalami kesengsaraan berkepanjangan. Misalnya saja (hanya contoh), meracuni makananan atau obat-obatan, formalin, methanol, zat berbahaya, obat dengan dosis tidak sehat dll. LapisanTalatala, kita mulai memasuki lapisan alam negatif (pertama) yang merupakan habitat bagi jiwa-jiwa yang sedikit punya rasa kasih sayang dan dominan punya bathin gelap seperti : kemarahan, dendam, irihati, dan kebencian. Sang jiwa akan lahir di alam ini karena dalam hidupnya dia melakukan, menghasut, mengatur, memanipulasi atau mengorganisir kebencian pada orang lain (melaluiorasi, ideologi, ajaran spiritual, dll) yang berujung pada terjadinya aksi kekerasan fisik fatal kepada sekelompok orang. Sang jiwa di alam ini mulai merasakan kesengsaraan mental yang mendalam, akibat proyeksi mental-energi yang tidak terhingga di alam ini. LapisanMahatala, sang jiwa akan lahir di alam ini karena dalam hidupnya dia melakukan, menghasut, mengatur, memanipulasi, atau mengorganisir kebencian pada orang lain. LapisanRasatala, sang jiwa akan lahir di alam ini karena dalam hidupnya dia mendatangkan terjadinya aksi kekerasan fisik fatal kepada banyak orang di suatu wilayah besar dari suatu negara atau bangsa. LapisanPatala, sang jiwa akan lahir di alam ini karena dalam hidupnya dia melakukan, menghasut, mengatur, memanipulasi, atau mengorganisir kebencian pada orang lain. Tidak ada kegelapan yang bisa dihilangkan dengan kegelapan baik rasa takut, sedih, marah, benci, penuhkeinginan, dll, kegelapan hanya bisa hilang dengan cahaya terang. Sehingga satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan dan mengeluarkan kita dari alam ini adalah, pikiran yang bersih, tenang-seimbang, bebas dari sad ripu serta penuh welas asih dan kebaikan tidak terbatas kepada semua. Melakukan meditasi atau japa mantra tertentu juga cukup membantu. Sehingga ketika ada mahluk-mahluk suci dari alam-alam luhur atau dari dunia material yang memiliki welas asih-nya kemudian datang ke sini untuk menunjukkan jalan menuju cahaya (menyelamatkan kita), kita bisa secepatnya keluar dari sini. Tapi tanpa bathin kita sendiri bersih serta penuh wela sasih dan perilaku kebaikan (subha karma), mereka juga tidak akan bisa mengeluarkan kita dari sini. Sebagaimana disebutkan pula bahwa untuk keharmonisan alam neraka atau saptapetala ini agar seluruh mahluk yang berada di alam ini tidak mengganggu kehidupan bhuwana agung dan manusia itu sendiri sehingga diperlukan sarana kelengkapan pada saat melakukan yadnya sebagai berikut :
(sumber www.mediahindu.com)
Para ahli tata surya modern telah mengungkapkan bahwa terdapat beberapa planet. Dalampandangan agama Hindu juga terdapat beberapa planet. Pandangan aliran Surya-Sidhanta menyebutkan terdapat tujuh planet, yakni planet Aditya, Soma, Budha, Sukra, Angaraka, Brihaspati, dan Saniscara. Jika dikaitkan dengan nama planet-planet modern, akan tampak, sebagai berikut. 1. Planet Matahari dalam agama Hindu dikenal dengan nama Aditya. 2. Planet Bumi dalam agama Hindu dikenal dengan nama Soma. 3. Planet Merkurius dalam agama Hindu dikenal dengan nama Budha. 4. Planet Venus dalam agama Hindu dikenal dengan nama Sukra. 5. Planet Mars dalam agama Hindu dikenal dengan nama Angaraka. 6. Planet Jupiter dalam agama Hindu dikenal dengan nama Brihaspati. 7. Planet Saturnus dalam agama Hindu dikenal dengan nama Saniscara. Planet Neptunus dan Uranus tidak disebutkan dalam pandangan aliran Surya Sidhanta. Aliran ini menyebut adanya planet Rahu dan Ketu. Kedua planet yang terakhir disebutkan aliran Surya Sidhanta tidak dapat disamakan dengan Neptunus dan Uranus (Wikana, 2010:108). Planet-planet dalam agama Hindu sering disebut Brahmānda. Brahmānda dalam kitab Pūraṇa dijelaskan sangat banyak jumlahnya. Selain planet-planet tersebut, agama Hindu mengenal loka-loka atau alam-alam. Menurut pandangan agama Hindu, terdapat 14 loka atau alam, yakni 7 lapisan loka ke atas dan 7 lapisan loka ke bawah. 96 Kelas III SD
BTujuh lapisan alam ke atas disebut dengan sapta loka, yakni: ka a Brahmā loka Tapa loka Jana loka Maha loka Svarga loka huvar lo Bhur loka Tujuh lapisan alam ke bawah disebut dengan sapta patala, yakni: Atala Vitala Sutala Talatala Mahatala Rasatal Patala Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 97
Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M.DANREM 043/GATAM
Kolonel Inf Enjang, S.I.P., M.Han.KASREM 043/GATAM
Letkol Inf Harizoni Pulungan, S.E.KASI INTEL
Kolonel Inf Gede SetiawanKASI OPS
Kolonel Arh Sujeidi Faisal, S.T., M.Han.KASI PERS
Kolonel Kav Dwi Desi Joko Wicaksono, Psc., M.Sc.
Kolonel Inf Jaka Sutanta, S.Sos.KASI TER
Kolonel Arh Burhan Fajari Arfian, S.Sos.KASIREN
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gedung Sapta Pesona adalah sebuah gedung perkantoran yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Indonesia. Gedung ini merupakan kantor dari Kementerian Pariwisata Indonesia.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,